Jumat, 02 Desember 2011

BERSIH DAN HEMAT (cerpen)

Hari ini, aku mulai hari lagi dengan suatu kesalahan. “Kakaaaakk, ayo bangun!! Kamu kan ada jam tambahan...!” teriak mama dari depan pintu kamarku.
Aku terbangun dan langsung menuju kamar mandi. “Sudah tahu ada tambahan pelajaran, malah bangun siang !!” celoteh mama dari luar kamar mandi. Aku hanya diam dan segera mandi secepat mungkin, memakai baju ambil tas dan pergi ke sekolah dengan terburu-buru, tanpa membereskan kamar yang sangat berantakan itu.
“Eh, kamarnya di bersihin dulu!” kata mama. “Nggak ada waktu ma, telat nih”Papa aku suruh cepat dalam mengendarai motor. Dan akhirnya sampai juga di sekolah.
Perkenalkan namaku Dewi, inilah akibatnya jika aku tidur terlalu malam. Jika itu terjadi aku pasti hampir-hampir melupakan segalanya. Dan hari ini, hal itu terjadi. Aku berangkat kesiangan, padahal ada tambahan pelajaran. Akupun sampai di sekolah pukul 06.40 WIB. Aku sudah terlambat guru sudah tidak ada lagi di kelas, karena tambahan pelajaran sudah selesai.
Aku kaget saat membuka tasku, “Hahh?! Aku salah bawa buku, Galuh. Aku salah bawa tas yang kemarin” kataku pada Galuh. “Lho, kok bisa lho? Datang udah telat, nggak bawa buku lagi. Kamu itu gimana sih?” tanya Galuh padaku. “Yah maaf, aku tidur malam semalam. Padahal tidur malam gara-
gara ngerjain tugas” kataku kecewa pada diriku sendiri.
Lalu aku menelpon papaku. Aku minta tolong supaya mengantarkan tasku yang ketinggalan itu. Tapi papa malah memarahiku, “Makanya bangunnya jangan siang-siang. Kamu itu ngrepotin aja. Udah berapakali papa kamu suruh antar barang yang ketinggalan ke sekolahmu? Papa nggak mau ngater!” kata papaku dan papa langsung menutup teleponnya. “Hah?” kataku kecewa dan sedih. “Gimana?” tanya Galuh. “Papa nggak mau ngater. Gimana ini?” kataku.
“Ada apa sih? Kok wajahnya keliatan sedih gitu?” tanya Nina. “Dewi ini lho, udah telat nggak bawa buku pelajaran lagi. Lain kali ulangi lagi aja” jawab Galuh. “Lho terus gimana? Udah telpon papamu? Biasanya kan kamu telpon” tanya Nina. “Papa nggak mau ngantar, katanya capek ngantar-ngantar barang ketinggalan terus” jawabku dengan sedih. “Teeett” bel berbunyi.
“Aduh gimana ini?” tanyaku pada Galuh dan Nina. Mereka juga tidak tahu harus bagaimana. Lalu saa guru masuk kelas, beliau hanya memberi tugas saja karena beliau sedang ada keperluan. Aku begitu senang karena itu. Jam pertama dan kedua sudah terlewati, sekarang memasuki jam ketiga. Setelah beberapa menit berlalu, ketua kelas pergi ke kantor untuk memanggil guru. Beberapa menit ketua kelas datang, ternyata guru mata pelajaran jam ketiga dan keempat sedang tidak ada. Aku kembali senang lagi karena guru mata pelajaran kesatu sampai keempat tidak ada.
“Yeah, senangnya hatiku” kataku dengan senang. “Beruntung kamu, Dewi” kata Angel. “Iya nih, Dewi lagi untung. Tapi jangan senang dulu masih ada jam kelima sampai kedelapan lho” jawab Nina. “Huh, iya ya” jawabku sedih lagi. “Ckckck, makanya kalo bangun jangan siang-siang” kata Galuh. “Iya” jawabku pelan. Jika di ceramahi Galuh aku seperti di ceramahi mama atau papa, seram.

Bel istirahat pun berbunyi, “teett”. “Yeah, ayo istirahat!” Kataku pada teman-teman. “iya, ayo ke kantin. Perutku udah ngomel dari tadi” Kata Angel. Lalu aku, Galuh, Nina dan Angel pergi ke kantin. Aku pun segera membeli makanan.
“Ckckck, kalau masalah pelajaran lupa. Kalau masalah yang berhubungan sama makanan nggak lupa” kata Galuh padaku. Kalau uang sih udah ada di sakuku dari kemarin kataku dalam hati. Aku hanya tersenyum pada Galuh.
“Ya ampun Dewi, kamu itu kalau beli makanan jangan banyak-banyak, hemat tahu” kata Nina. “Aku kepingin, Nin” kataku. “Ya tapi ada batasnya dong Dewi” kata Angel. Aku hanya diam. Iya ya, aku sebenarnya ingin sekali berhemat, nggak boros. Tapi kadang-kadang kalau mataku sudah melihat sesuatu yang menarik pasti ingin memilikinya.
“Ya udah, buat hari ini nggak apa-apa, tapi besok nggak boleh gini lagi. Harus hemat. Beli yang penting aja” kata Galuh padaku yang melihatku diam. “Iya, makasih ya. Kalian baik banget” kataku tersenyum. Mereka semua juga tersenyum.
Lalu kami berjalan kembali ke kelas. Saat makan, terdengar pengumuman. “Assalamu' alaikum Wr. Wb. Di beritahukan kepada seluruh siswa, setelah bel berbunyi di harapkan siswa dan siswi segera membersihkan kelas dan akan pulang lebih awal. Terima kasih. Wassalamu' alaikum Wr. Wb.”
“Yeaahhh” teriak anak-anak hampir dari seluruh kelas. “Kita pulang lebih awal” jawabku senang. “Iya nih. Kamu beruntung banget hari ini. Jadi nggak kena marah guru” kata Angel. “Iya” jawabku senang. “Ya udah, ayo kita bersih-bersih kelas” kata Nina. “Ayo” jawab Galuh.
Kami pun membersihkan kelas dan mengemasi barang-barang kami sambil menunggu bel pulang. “Ingat, bangun jangan kesiangan, harus di siapin, jangan boros juga harus hemat” kata Galuh padaku. “Siap boss” kataku.
Lalu bel pun berbunyi, “teeett”. “Dadaaaa semua” kata Nina. “Iya hati-hati di jalan ya, Nin” kataku. “Kalian juga ya” kataku lagi pada Galuh dan Angel. Mereka mengagguk. Kami pun berpisah. Aku sudah di jemput papa. Sampai di rumah, kulihat kamarku masih berantakan. Aku menghela nafas dan mulai membersihkan tempat tidurku. Sambil membersihkan aku berkata dalam hati, “Aku harus menjaga kebersihan, harus rajin, harus hemat nggak boleh boros”. Aku tersenyum setelah melihat kamarku bersih.

Memang menjaga kebersihan dan berhemat itu susah, tapi hasilnya pasti bagus. Semangaattt!!!

0 komentar:

 

(c)2009 Yoshin Dewi. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger